Rabu, 31 Oktober 2012

TDS meter

TDS singkatan dari total disolvent solid adalah jumlah zat terlarut organik maupun anorganik
penjelasan pengertian definisi tds
Salah satu ilustrasi:
Ketika garam dilarutkan kedalam air, garam terlarut dalam air maka tingkat TDS akan bertambah

Nah jadi di dalam air itu banyak kandungan yang tidak terlihat oleh mata, dan bisa membahayakan kesehatan seperti besi, mangan, dll
Air Jernih belum tentu kadar TDSnya rendah.
Karena TDS mempunyai ukuran yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata.

Semakin tinggi TDS maka semakin dikategorikan sebagai HARD WATER
Semakin rendah TDS maka semakin dikategorikan sebagai SOFT WATER

Berikut Tabel TDS sebagai panduan
ukuran tds untuk air minum
Cara termudah dan murah untuk mengetahui TDS dalam air adalah menggunakan TDS METER HM

TDS yang tinggi sangat merugikan kesehatan, dan timbunan material seperti besi, mangan sangat berbahaya karena tidak bisa diolah oleh tubuh dan bisa tertimbun di dalam tubuh dan ginjal.
Product yang bisa menurunkan kadar tds adalah filtrasi saringan RO reverse omosis
karena TDS tidak bisa diturunkan dengan sistem filtrasi biasa
Dengan filter RO Reverse Omosis TDS bisa diturunkan sampai 90% dari nilai awal

Bahkan air radiator, mewajibkan kadar TDS,
untuk mencegah penimbunan kerak-kerak,
kalau radiator saja mensyaratkan kandungan TDS yang rendah
apalagi tubuh kita?
tds meter biasanya digunakan bersamaan dengan ph meter

Jumat, 26 Oktober 2012

Memonitor dan Merekondisi (kimia) Air

Memonitor dan merekondisi air ini merupakan kegiatan rutin yang perlu diperhatikan dalam memelihara ikan dan tanaman hias air, baik air tawar maupun laut, agar kondisi air menyerupai kondisi air pada habitat aslinya.
Hal yang perlu diperhatikan untuk memonitor dan merekondisi (kimia) air :
[Besi (Fe)]
[Oksigen (O2) ]
[Karbondioksida (CO2) ]
[Tembaga (Cu) ]
[Fosfat (PO4) ]
[Klorin (Cl) ]
[Kalsium (Ca) ]
[Magnesium (Mg) ]

Saran monitor : Mingguan atau pada saat penggantian air
Nilai ideal untuk akuarium air tawar dan kolam : 6 - 16 dGH
Nilai ideal untuk akuarium air laut : n.a.
Kegiatan untuk merekondisi air :

• menurunkan :
- memberikan kondisioner untuk menurunkan kekerasan air
- mengganti air secara parsial dengan air yang lebih lunak
• menaikan :
- memberikan kondisioner untuk menaikan kekerasan air

Nilai ideal untuk akuarium air tawar dan kolam : 5 - 10 dKH
Nilai ideal untuk akuarium air laut : 8 - 12 dKH
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- memberikan kondisioner untuk menurunkan kekerasan air
- mengganti air secara parsial dengan air yang lebih lunak
• menaikan :
- memberikan kondisioner untuk menaikan kekerasan air
Ke - asam / basa -an Air (pH)

Saran monitor : Mingguan
Nilai ideal untuk akuarium air tawar dan kolam 6 - 7 ( untuk kebanyakan ikan ), 7.5 - 8.5
untuk jenis ikan Cichlid yang berasal dari Malawi & Tanganyika 
Nilai ideal untuk akuarium air laut : 8.2 - 8.4
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- menambahkan karbondioksida (CO2 ) untuk air tawar
-  mengganti air secara parsial dengan air yang lebih asam untuk air tawar dan laut
-  memberikan kondisioner untuk menurunkan pH air
• menaikan :
- memberikan kondisioner untuk menaikan pH air
- mengganti air secara parsial dengan air yang lebih basa

Ammonium / Ammonia (NH4/NH3)

Saran monitor : Mingguan atau pada saat diperlukan seperti ada gejala / gerakan yang tidak normal pada ikan
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 0.0 mg/l (ppm)
Nilai bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut mulai dari : 0.02 mg/l (ppm) - tergantung nilai pH
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- mengganti air secara parsial dan memeriksa pH air
- dalam keadaan yang akut ammonium/ammonia dapat diturunkan dengan memberikan kondisioner  penurun nilai pH
- memberikan kondisioner untuk menurunkan jumlah kandungan ammonium/ammonia
- memeriksa filter - biofilter
- mengurangi populasi ikan dan pemberian makanan ikan yang berlebihan
- menambah jumlah tanaman

Nitrit (NO2)


Saran monitor : Mingguan atau pada saat diperlukan seperti ada gejala ikan sakit.
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 0.0 mg/l (ppm)
Nilai cukup bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 0.3 - 0.9 mg/l (ppm)
Nilai bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut mulai dari : 0.9 mg/l (ppm)
Nilai sangat bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut mulai dari : 3.3 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :
 
  • menurunkan :
- memberikan kondisioner untuk menurunkan kadar Nitrit
- memeriksa filter - biofilter
- mengurangi populasi ikan dan pemberian makanan ikan yang berlebihan
- periksa apakah ada ikan yang hilang (mati)
- memeriksa penyebab yang berasal dari polutan lainnya
- mengganti 30% air secara parsial, ulangi penggantian air ini setelah 12-24 jam
 

Nitrat (NO3)


Saran monitor : Mingguan atau pada saat diperlukan seperti adanya pertumbuhan lumut (algae)
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 20 mg/l (ppm)
Nilai cukup bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut mulai dari : 20 mg/l (ppm)
Nilai bahaya untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut di atas : 100 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :
 
  • menurunkan :
- memberikan kondisioner untuk menurunkan kadar nitrat
- menambah tanaman air yang cepat tumbuh pada akuarium air tawar / kolam, atau
- menambah makro-alga pada akuarium air laut
- mengganti air secara parsial dengan yang rendah nitrat
- mengurangi jumlah / populasi ikan
- mengurangi penggunaan makanan ikan yang berlebihan
- mengganti 30% air secepatnya, dan kemudian diberikan kondisioner kembali
 

Besi (Fe) 

Saran monitor : Mingguan atau pada saat diperlukan seperti adanya pertumbuhan lumut (algae) dan penurunan perkembangan tanaman air
Nilai ideal untuk akuarium air tawar dan kolam : 0.5 - 1.0 mg/l (ppm)
Nilai ideal untuk akuarium air laut mulai dari : -
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- memberikan kondisioner untuk menurunkan kadar besi
- mengganti air secara parsial 

• menaikan :
- memberikan kondisioner untuk menaikkan kadar besi
- memberi pupuk tanaman yang mengandung besi

Oksigen (O2)

Saran monitor : dua mingguan pada pagi dan sore hari, kadar oksigen pada pagi hari lebih rendah dari sore hari adalah normal , atau ada gerakan tidak normal pada ikan seperti kesulitan bernafas / megap-megap pada permukaan air.
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 4 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :

• menaikan :
- meningkatkan kadar oksigen dengan tambahan kondisioner
- memberi tambahan aerasi
- memeriksa apa yang menjadi penyebab turunnya kadar oksigen, dan segera perbaiki

Karbondioksida (CO2)

Saran monitor : setiap hari
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, dan kolam : 10 - 40 mg/l (ppm)
Nilai ideal untuk akuarium air laut : -
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- mengurangi (penggunaan) karbondioksida

• menaikan :
- menambahkan kondisioner penambah CO2



Tembaga (Cu)

Saran monitor : setiap penggantian air, terutama penggunaan dengan air ledeng (PAM)
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan air laut : 0.0 mg/l (ppm), diatas 0.3 mg/l (ppm) fatal untuk jenis keong dan invertebrata, diatas 1.0 mg/l (ppm) fatal bagi kehidupan air tawar, kolam, dan laut.
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- memberikan kondisioner
- mengganti sebagian besar air dengan air yang bebas tembaga


Fosfat (PO4)

Saran monitor : mingguan atau adanya pertumbuhan lumut (algae)
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, dan kolam : 1.0 mg/l (ppm)
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, dan kolam : 0.1 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- mengganti air secara mingguan (10-30%)
- menambah tanaman air yang cepat tumbuh
- mengurangi jumlah populasi ikan dan pemberian makanan yang berlebihan  

Klorin (Cl)

Saran monitor : setiap penggantian air, terutama penggunaan dengan air ledeng (PAM)
Nilai ideal untuk akuarium air tawar, kolam, dan laut : dibawah 0.02 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :
• menurunkan :
- memberikan kondisioner penurun klorin dan meng-aerasi-kan air dengan baik   

Kalsium (Ca)

Saran monitor : mingguan atau ada gejala pertumbuhan koral yang lambat / melambat
Nilai ideal untuk akuarium air laut : 400 - 450 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air :  
• menurunkan :
-  mengganti air secara parsial
• menaikan :
memberikan kondisioner penambah kalsium
 
Magnesium (Mg)

Saran monitor : mingguan atau ada gejala pertumbuhan invertebrata dan alga merah melambat
Nilai ideal untuk akuarium air laut : sekitar 1300 mg/l (ppm)
Kegiatan untuk merekondisi air : 

• menurunkan :
-  mengganti air secara parsial
• menaikan :
memberikan kondisioner penambah magnesium

Catatan :  
  1. Dalam penggunaan air untuk memelihara ikan hias dan tanaman air sebaiknya air diendapkan dahulu selama sehari. 
  2. Dalam keadaan tertentu dapat didahulukan penggunaan air tersebut, terutama air yang berasal dari air ledeng (PAM) dengan penambahan kondisioner untuk mengatasi kandungan berbahaya pada air tersebut, seperti klorin, tembaga, dll
  3. Oleh karena hal tersebut diatas, sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap air yang akan digunakan
  4. Untuk mengetahui kondisioner mana yang sesuai kebutuhan, ada beberapa referensi yang dapat  digunakan, silahkan klik " Tester dan Kondisioner Air
  5. Dalam memilih dan membeli kondisioner air perlu diperhatikan baik-baik tanggal kadaluarsanya, tabel tester (jika ada), penggunaannya apakah untuk air tawar, kolam atau laut.
  6. Kegiatan untuk merekondisi, baik untuk kegiatan menurunkan dan menaikan berurut mulai dari tindakan untuk mengatasi kondisi yang ringan sampai ke berat.  

Treatment Chart

-->
Treatment Chart







No. Disease / Pathogen Treatment in aquariums
1 Aeromonas / Pseudomonas sera omipur, sera baktopur, sera baktopur direct, sera bakto tabs
2 Anchor worm (Lernaeae) sera baktopur, sera med Argulol
3 Apiosoma or Epistylis sera costapur
4 Brooklynella (only marine fish) sera costapur
5 Columnaris Disease sera omipur, sera baktopur, sera baktopur direct, sera bakto tabs
6 Cryptocaryon (only marine fish) sera costapur
7 Dropsy sera omipur, sera baktopur, sera baktopur direct, sera bakto tabs
8 Fin rot sera omipur, sera baktopur, sera baktopur direct, sera bakto tabs
9 Fish leech sera baktopur
10 Fish louse (Argulus) sera baktopur, sera med Argulol
11 Fungal Infection (Mycosis) sera mycopur, sera costapur
12 Gill Flukes sera mycopur, sera costapur
13 Gill rot (bacterial) sera omipur, sera baktopur, sera baktopur direct, sera bakto tabs
14 Ichthyobodo necator (Costia) sera costapur
15 Ichthyophthirius multifiliis (white spot disease) sera costapur
16 Injuries (infected) sera mycopur
17 Intestinal flagellates sera baktopur direct, sera med Flagellol
18 Lymphocystis sera pond cyprinopur
19 Multiple infection sera omnipur
20 Parasitic copepods (Ergasilus) sera baktopur, sera med Argulol
21 Parasitic isopods sera baktopur, sera med Argulol
22 Skin Flukes sera mycopur, sera omnipur
23 Transversotrema and fluke larva sera mycopur, sera omnipur
24 Trichodina, Tetrahymena, Chilodonella sera costapur
25 Velvet disease (Piscinoodinium) sera ectopur

Minggu, 21 Oktober 2012

Kolam Koi Berbusa

Salah satu hal yang sangat mengganggu kenikmatan untuk melihat koi adalah adanya busa (foam) pada permukaan kolam. Sebetulnya busa ini tidak memberikan efek negatif langsung kepada kesehatan koi, hanya saja keindahan kolam secara keseluruhan akan terganggu dengan keberadaan busa tersebut. Bagaimana busa tersebut dapat terjadi? 

Busa tersebut terjadi adalah sebagai akibat dari tingginya kadar organik terlarut dalam air. bahan organik ini khususnya adalah berupa protein, yang dihasilkan dari sisa kotoran koi yang tidak segera terurai dalam sistem filtrasi kolam dan juga merupakan protein yang terlalu ke dalam kolam dari makanan koi yang mengandung protein tinggi. Tingginya bahan organik terlarut / protein dalam air akan menimbulkan busa pada saat air mengalami tekanan baik dari sistem aerasi maupun  dari outlet pompa sirkulasi kedalam kolam utama. Bagaimana mengatasi masalah busa ini?
 
  1. Melakukan pembersihan secara manual berupa pengambilan busa dipermukaan dengan serokan yang memiliki jaring halus secara berkala.
    Melakukan pergantian air secara regular sebesar 10-20persen perhari perlahan lahan hingga kondisi air membaik darn terlihat cenderung tidak berlendir / berbuih lagi.
  2. Mengurangi frekuensi pemberian pakan dan juga menguarangi pemberian pakan protein tinggi untuk sementara.
    Membuat surface skimmer yang baik, untuk membantu relokasi kotoran di permukaan termasuk busa ke chamber settlement
    Menginstall protein skimmer jika memungkinkan dari segi dana dan tempat.

Oksigen Terlarut (DO) dan Termperatur

Oksigen terlarut adalah tingkat saturasi udara di air yang dinyatakan dalam kadar mg per liter air atau part per million (ppm). Koi akan mulai megap megap dan kekurangan oksigen bila kadar udara terlarut dalam air di bawah 4 mg/l. tingkat saturasi udara dalam air juga akan berkurang seiring dengan naiknya temperatur air. 

Tanaman dan algae di siang hari akan berfotosintesis mengkonsumsi CO2 dari udara dan memberikan suply 02 ke air, sebalikanya pada malam hari akan mengkonsumsi 02 yang ada dalam air. Selain Koi, bakteri pengurai dalam ekosistem kolam di bio chamber juga akan mati jika kadar udara dalam air makin rendah di bawah 3mg/l. Kondisi ini juga yang menjelaskan tidak disarankan untuk memberikan makan koi pada malam hari, sebaiknya dilakukan di pagi hari dan siang / sore. 

Rendahnya tingkat DO juga menjadi penyebab terjadinya amoniak booming, dimana bakteri penguari tidak dapat berfungsi secara maksimal dalam proses siklus nitrifikasi. Jika terjadi masalah dalam aliran listri misalnya mati, maka secara perlahan kadar oksigen dalam air akan menipis dan habis. Biasanya ikan ukuran kecil yang duluan akan bermasalah dan kemudian ikan ukuran besar. Jika kondisi ini berlangsung di atas 4-5jam, maka bakteri pengurai juga akan ikut mati. Untuk itu disarankan setelah aliran listrik pulih, air yang di chamber filter di kurangin sebagian besar diganti dengan air baru untuk mengurangi risiko.

Bagimana caranya untuk meningkatkan DO? berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan DO, termasuk membuat aerasi melalui mesin aerator di kolam dan chamber filter, membuat system venturi di saluran akhir sirkulasi, membuat air terjun atau system bakki shower. Intinya adalah bagaimana meniciptakan sebanyak mungkin kontak antara permukaan air dengan udara. Ini juga yang menjelaskan kenapa sistem aerasi dengan butir udara yang lebih kecil lebih bagus dibanding dengan butir udara yang lebih besar. Juga menjelaskan kenapa tingkat saturasi udara akan lebih tinggi di permukaan air dibanding dengan dasar kolam. 

Semakin dalam kolam, makan tingkat saturasi udara akan semakin kecil, untuk itu untuk kolam koi dengan dalam lebih dari 1 meter harus memiliki mesin aerator yang bagus dan kuat. Untuk mengurangi temperatur, dapat dilakukan dengan menutrup sebagian permukaan kolam memakai paranet atau sejenisnya. Populasi ikan berlebih juga akan menajadi salah satu penyebab rendahnya kadar DO lama air.

Untuk itu sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan reguler atas DO air kolam dan temperatur dengan mempergunakan alat yang memiliki akurasi tinggi seperi DO meter. Kebanyakan DO meter juga dapat berfungsi untuk mengukur temperatur air. DO yang ideal adalah di atas 6 mg/L dengan kisaran temperatur sektra 24-27 derajat C.

Jumat, 19 Oktober 2012

Urutan Pemakaian Media Filter

-->
  1. Japmat
    japmat berguna sebagai penyaring kotoran2 kasar dan juga buat menahan dan meratakan penyebaran aliran airnya sehingga tidak terlalu terfokus di satu titik aja.
  2. Kapas (Filter Mekanik)
    kapas merupakan media yg cukup / sangat penting karena bisa menyaring kotoran kasar n halus (tergantung kualitas kapasnya)..
    pengunaan kapas disarankan hanya 1x pakai dan dibuang.
  3. Filter Biologis (sponge, ceramic ring , bioball, japmat , gromax dll)
    filter biologis merupakan bagian yg sangat penting karena berfungsi mengubah zat2 yg berbahaya menjadi zat lain yg tidak begitu berbahaya..
    karena itu porsi filter biologis harus memadai supaya penyaringannya lebih maksimal (disarankan 30% dari total volume aquarium)..
    tapi bagi yg mempunyai kapasitas filter yg tidak terlalu besar bisa diakali dengan menggunakan media filter biologis yg berkualitas tinggi..
    tapi tentu saja investasi awalnya juga akan jauh lebih tinggi..
    filter biologis akan berfungsi sempurna apabila telah "matang"..
    hal ini bisa dilihat dari air yg semakin jernih..
    normalnya akan "matang" setelah 2-4 minggu setelah setup awal..
    media ini hampir tidak perlu diganti dan juga jangan dibersihkan mengunakan air bersih, cukup sedikit diobok2 dengan mengunakan air aquariumnya supaya bakteri2 yg berguna tidak mati.
  4. Filter Kimiawi (Amonia Remover , carbon ).
    filter kimiawifungsinya menyerap zat2 beracun / tidak beracun yg ada diair..
    jadi media ini bisa dipakai dan bisa juga tidak dipakai tergantung keperluannya..
    misalnya selama pengobatan sangat tidak disarankan dipakai..
    tetapi setelah pengobatan boleh dipakai buat menghilangkan sisa2 obat yg dipakai supaya kualitas airnya menjadi normal kembali..
    filter kimia ini mempunyai masa pakai yaitu sekitar 2-6 bulan tergantung banyaknya media yg dipakai, sehingga sangat dianjurkan untuk rutin diganti (apabila ingin menggunakan media filter kimiawi).
  5. Optional (kalo tempatnya memadai)
    letakkan kapas dengan kepadatan tinggi di posisi terakhir sebelum air masuk ke aquarium buat menyaring kotoran2 halus yg telah melewati berbagai proses diatas sehingga mendapatkan air yg benar2 bersih dari serbuk2 halus yg membuat keruh..

    Jadi secara garis besar..
    Sponge --> Kapas --> Filter Biologis --> Filter Kimiawi --> Optional..



Memilih Pompa Air

Pemilihan pompa air ( water pump ) sangat berpengaruh dalam sistim rancang bangun suatu kolam ikan maupun akuarium. Pemilihan pompa air ( water pump ) harus sesuai dengan rancang bangun serta beberapa pertimbangan lain misalkan dari segi managemen biaya.

Yang harus menjadi pedoman kita dalam menentukan pilihan pompa air ( water pump ) adalah kemampuan pompa untuk dapat mengatur air agar dapat melewati sistim filtrasi yang kita rancang sesering mungkin, semakin sering air “diputar” melalui sistim filtrasi akan semakin baik, namun yang juga harus menjadi pertimbangan adalah efek pengaruh kekuatan pompa air ( water pump ) terhadap penghuni kolam itu sendiri.

Dari pertimbangan tersebut di atas pilihan pompa kolam yang ideal adalah pilihan yang paling baik.
Seperti apa pompa air ( water pump ) yang ideal ? Mungkin itu yang sekarang menjadi pertanyaan.
Untuk menentukan pompa air ( water pump ) yang ideal banyak factor yang mempengaruhi dan menentukan diantaranya yang paling berpengaruh adalah volume kolam ikan / akuarium dan sistim & model aliran atau jalur air kolam / akuarium itu sendiri.

Pompa ( water pump ) yang ideal berdasarkan perhitungan volume kolam ikan / akuarium adalah salah satu factor yang paling mudah untuk di perhitungkan.

Pompa yang ideal harus mempunyai kapasitas untuk dapat memutar air ke sistim filtrasi satu kali dalam waktu satu jam sekali. Dan hal itu dapat kita perhitungkan dengan kapasitas pompa yang harus dapat menguras total air kolam ikan / akuariun dalam waktu satu jam.

Perhitungan berdasarkan rancang bangun kolam ikan / akuarium itu yang sering kali menjadi handicap tersendiri dikarenakan banyaknya factor yang berpengaruh didalamnya.
Banyak sekali factor – factor tersebut diantaranya adalah ketinggian out put pompa air  besarnya pipa / selang yang digunakan, banyaknya sudut yang dilalui dari in put awal pompa air ( water pump ) ke out put akhir saluran ditribusi pompa air ( water pump ), yang seringkali dilupakan juga adalah konektor ( penyambung ) di dalam sistim distribusi air itu sendiri yang sangat berpengaruh terhadap debit air.

Bagai mana mengetahui kapasitas suatu pompa air

Cara yang paling mudah dengan melihat kapasitas yang terdapat pada produk pompa air ( water pump ) itu sendiri. Hampir setiap produk pompa air ( water pump ) yang tersedia dipasaran dari berbagai merk yang tersedia selalu mencantumkan kapasitas pompa air ( water pump ) tersebut.
Sering kali yang tercantum adalah volume kapasitas maksimal , ketinggian maksimal dan daya listrik yang digunakan.

Dari keterangan yang tercantum dalam spesifikasi produk tersebut kita dapat menentukan yang ideal hanya berdasarkan kapasitas volume kolam ikan dan akuarium, jadi factor lain yang berpengaruh tidak diperhitungkan.

Bagaimana memperhitungkan faktor – faktor lain? Untuk perhitungan untuk fakor – faktor lain memerlukan suatu kemampuan lain yang bersifat teknis dan matematis yang sangat rumit untuk dimengerti tentu hal ini tidak berlaku untuk para expert dan ahli fisika yang telah mempunyai pengetahuan yang mumpuni.

KAPASITAS YANG TERTERA DI SPESIFIKASI PRODUK SALAH ?

Sering kali yang banyak beredar di masyarakat ( bahkan oleh perancang & pembuat kolam senior ) adalah kapasitas pompa berbeda atau tidak sama dengan yang tercantum dalam spesifikasi produk.
Yang beredar di masyarakat bahwa kapasitas pompa hanya 85 % dari yang tertera di spesifikasi mereka.

Apakah hal tersebut benar ?
Dalam menentukan benar tidaknya hal tersebut kita harus melihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Dari produsen sudut pandang produsen spesifikasi yang tercantum atau yang mereka cantum kan berdasarkan perhitungan teknis mereka dalam memperhitungkan kapasitas pompa itu sendiri.
Dalam hal ini penulis sendiri mempercayai kapasitas pompa tersebut adalah sepenuhnya benar dengan toleransi beberapa persen tentunya, walupun memang ada produsen yang “ nakal “ dengan bermain – main dengan spesifikasi mereka.
Dari sudat pandang pengguna adalah kenyataan pada saat menggunakan produk pompa air ( water pump ), yang kalau penulis anggap hanyalah kesalah pahaman belaka.

Yang terlupakan 

Yang banyak dilupakan adalah pemahaman spesifikasi produk yang hanya sekilas saja tampa pemahaman secara mendalam. Seharusnya dalam mempertimbangkan pemilihan pompa adalah spesifikasi secara menyeluruh. Bukan berdasarkan pada spesifikasi singkat produk pompa air ( water pump ), yang hanya mencantumkan ketinggian maksimal (H.max ), Volume maksimal ( max. L/H ), daya listrik (watt ), dan beberapa hal lain.

Dan hal yang sering kita lewatkan adalah perhitungan antara volume debit air dengan perhitungan ketinggian pada spesifikasi pompa.

Yang dimaksud dengan Volume air maksimal pada spesifikasi pompa adalah Volume air air maksimal pada ketinggian tertentu ( pada umumnya pada 0 meter ), sehingga apabila posisi output pompa yang kita pakai lebih tinggi dari kedudukan pompa air, debit air yang dikeluarkan oleh pompa otomatis akan berkurang tergantung tinggi letak out put nya.

Penggunaan Garam pada Pengobatan&Karantina Ikan

Penggunaan garam pada pengobatan ikan sakit dan pada proses karantina ikan koi baru,sudah menjadi hal yang lumrah dikalangan hobies.Dan garam sudah dianggap sebagai " obat dewa " yang bisa menyembuhkan segala penyakit dan obat panjang umur. Tidak dipungkiri memang demikianlah adanya,namun yang menjadi pertanyaan apakah benar semua menjadi selesai,,,,?????

Penyebab Penyakit ikan dapat di kelompokkan menjadi tiga golongan, yakni parasit, bakteri , virus dan racun. Apakah semua penyebab penyakit ini semua dapat dibasmi dengan garam ? Jawabannya pun dapat juga kita kelompokkan menjadi beberapa kelompok jawaban,


  • YA, untuk sebagian parasit, namun tidak untuk untuk jenis bakteri & virus tertentu ( misalkan KVH )
  • Ya, untuk sebagian bakteri & sebagian kecil virus, namun tidak membasmi hanya meredam ( menurunkan kinerja / me nonaktifkan )
  • TIDAK, karena sifatnya hanya "mentidurkan / me nonaktifkan ", tinggal menunggu waktu kapan akan muncul kembali.
  • TIDAK, tiap jenis sumber penyakit mempunyai ketahanan yang berbeda terhadap nilai salinitas tertentu.
  • YA, pada kadar salinitas extrem ( sangat tinggi ), apa ikan yang di karantina juga tidak ikut " ter-basmi "

seandainya saja kita anggap atau kita asumsikan garam dapat mengatasi, apakah urusan / masalah selesai ??? mungkin masalah sakit / penyakit dapat selesai ( misalkan kita anggap / amsumsikan saja selesai ), namun masalah lainnya sudah menanti tinggal menunggu waktu.Masalah apa itu???

pada proses karantina ikan baru atau pada proses karantina sakit pada kolam / bak  karantina dengan penggunaan garam sebagai treatment bertujuan untuk membuat air memiliki kadar garam tertentu ( meningkatkan kadar salinitas ) dengan tujuan untuk membasmi sumber penyakit, namun seperti telah di jelaskan semua diatas tidaklah bisa demikian adanya. Masalah - masalah berikutnya sudah menanti kita, antara lain :

Tinggal menunggu waktu sumber penyakit akan mencul kembali, seperti yang telah disebutkan sebelumnya garam yang sifatnya hanya men nonaktifkan, jadi tujuan karantina untuk mensterilkan sumber penyakit menjadi gagal, dalam artian proses karantina gagal.
pada saat sumber penyakit aktif kembali, cukup membahayakan penghuni kolam / akuarium lama.

Setelah proses karantina selesai tentu ikan akan di kembalikan pada kolam / akuarium, fakta yang ada terjadi perbedaan tingkat salinitas yang tinggi antara tempat karantina dan kolam / akuarium sehingga rawan menimbulkan stress terhadap ikan sehingga rawan timbul masalah lain, misalkan keindahan pada ikan hias atau produktivitas pada ikan konsumsi, ikan melompat keluar dll sehingga menyebabkan kerugian.

terutama pada ikan yang rentan stress ( seperti pada ikan koi ), dapat mengakibatkan trauma yang dapat menyebabkan perubahan pada kualitas warna dan atau pola warna, terutama pada jenis doitsu dan hikari.

Bagaimana dengan pengobatan pada wadah utama ( kolam, akuarium , empang,dan lainnya ) ?
sering kali kita sering mendengar istilah " bom garam " ( tindakan memberikan garam dalam jumlah tertentu dalam cukup banyak dengan tujuan membuat kondisi salinitas tertentu ), apa dampak negatifnya ?

Selain hal - hal yang sudah di sebutkan pada proses karantina, yang cukup membahayakan adalah mengukur tingkat salinitas pada kolam, terutama pada kolam outdoor, seiring dengan terjadinya penguapan kadar salinitas akan merangkak naik juga.Pada kondisi nilai tertentu kadar salinitas melebihi batas ketahanan maksimal akan terjadi kematian masal,terutama bagi yang tidak memiliki alat ukur parameter air hal ini cukup merepotkan.

pada saat kondisi salinitas belum mencapai titik maksimal ketahanan, apabila ada penambahan penghuni baru, akan menjadi masalah tersendiri pada pendatang baru tersebut, karena perbedaan konsisi salinitas yang besar dari tempat asalnya, walau tidak masalah pada penghuni lama yang sudah dapat menyesuaikan diri ( adaptasi ) dengan kondisi yang ada.

seringkali yang kita abaikan adalah dampak samping dari tindakan tersebut adalah pengaruhnya terhadap peralatan dan perlengkapan kolam yang bisa saja hanya tahan terhadap kondisi salinitas tertentu, atau dapat menurunkan kinerja dan usia pakai peralatan tersebut.

penggunaan garam haruslah di gunakan secara bijak, misalkan saja untuk pertolongan pertama pada saat persedian obat ikan kita sedang kosong, itupun memerlukan penyesuaian pada saat pemakaian obat ataupun penyesuaian air.

Dan seringkali kita hanya menghitung dari segi biaya jangka pendek yang memang lebih murah namun pada perhitungan jangka panjang biaya yang di timbulkan justru lebih besar. Penggunaan obat - obatan ikan lebih efektif karena memang telah dirancang khusus untuk menyelesaikan masalah - masalah tersebut dengan menghilangkan dampak - dampak negatifnya. Pada Akhirnya penggunaan garam ataupun obat ikan, berpulang kepada pemikiran individu masing - masing, dengan sudut pandang yang berbeda - beda pula, jangka pendek atau jangka panjang, sekedar murah atau efisiensi dan efektivitas.

by - 3asper