Jumat, 21 September 2012

Pentingnya Co2 bagi Aquascape

Co2 dan Tanaman Air



Sering muncul pertanyaan terutama dari hobiis tanaman air (aquscaper) pemula mengenai gas CO2 yang berbunyi: "Apakah CO2 diperlukan dalam memelihara tanaman air".
Bila pertanyaan yang muncul seperti itu, maka jawabannya adalah "YA !". Mengapa?.
Karena semua tanaman, termasuk tanaman air didalamnya, memerlukan CO2 untuk berfotosintetis dalam  rangka membentuk karbohidrat sebagai bagian dari tubuhnya.
Namun bila pertanyaannya adalah : "Apakah CO2 perlu ditambahkan kedalam air akuarium tanaman?". Jawabannya boleh YA atau TIDAK. 

Baiklah agar dapat memutuskan dengan mudah apakah penambahan CO2 perlu dilakukan atau tidak, akan didiskusikan apa dan bagaimana CO2 dalam kaitannya dengan tanaman air.

Sumber Co2

Pernahkan berpikir dari mana tanaman air di alam bisa tumbuh dan bertahan hidup. Padahal tampaknya seolah-olah tidak ada CO2 yang ditambahkan kedalam air tersebut, sebagaimana sebagian para hobiis tanaman air memberikannya secara artificial. Apabila kita cermati sungai atau danau, ternyata kandungan CO2 didalamnya lebih dari hanya sekedar untuk memenuhi reaksi keseimbagan antara air dengan udara. Dengan kata lain, kadar CO2 yang dikandungnya lebih banyak dari jumlah yang diperlukan untuk reaksi keseimbangan.

Darimanakah asal dari kelebihan CO2 tersebut?. Kelebihan CO2 ini ternyata berasal dari proses dekomposisi bahan organik, terutama yang terjadi pada lantai danau atau sungai. Proses dekomposisi tersebut terjadi dengan bantuan bakteri heterotrofik yang menghasilkan CO2 dan methan. Jumlah CO2 yang dilepaskan oleh proses dekomposisi bahan organik sangat ditentukan oleh jenis bahan organiknya. Beberapa penelitian membuktikan bahwa jenis bahan organik yang berbeda menghasilkan jumlah CO2 yang berbeda pula dalam proses dekomposinya pada endapan sungai atau danau. 

Bahan organik yang berasal dari tanaman air diketahui akan menghasilkan jumlah CO2 lebih banyak dibandingkan dengan bahan organik yang berasal dari tanaman darat. Hasil analisis kimiawi terhadap kedua kelompok tanaman tersebut juga menyatakan bahwa tanaman air segar mempunyai kadar nutrien yang lebih banyak dibandingkan dengan daun tanaman darat. Bakteri pada umumnya akan lebih aktif pada bahan-bahan organik yang kaya nutrien sehingga CO2 yang dihasilkan akan lebih banyak. Kandungan CO2 dapat juga lebih banyak terutama pada perairan yang mengandung Karbon Organik Terlarut (DOC) tinggi. Karbon Organik Terlarut pada umumnya berada dalam proses pembusukan sehingga dapat menjadi sumber CO2 yang potensial.Air yang berada dalam proses keseimbangan dengan udara pada umumnya hanya mengandung 0.5 ppm CO2. Sedangkan tanaman air banyak yang memerlukan CO2 lebih banyak dari jumlah tersebut. Oleh karena itu, tanaman air bisa diduga tidak akan bertahan hidup di alam bila tidak mendapatkan tambahan CO2 yang berasal dari proses dekomposisi bahan organik, kecuali tanaman air yang mampu mendapatkan karbon dari bahan selain CO2.

Uraian diatas setidaknya akan memberikan gambaran bagaimana kelak memanipulasi kandungan CO2 dalam akuarium agar dapat memenuhi kebutuhan tanaman air yang dipelihara didalamnya. Manipulasi tentunya tidak hanya terbatas pada pemenuhan CO2 tapi juga pada strategi pemilihan tanaman dan kepadatan optimal yang dikehendaki agar terjadi keseimbangan yang baik antara suplai dan keperluan CO2 pada ekosistem akuarium. Kadar CO2 dalam Akuarium. Berdasarkan uraian diatas mestinya bisa dibangkitkan pertanyaan bagaimana sumber CO2 dalam suatu lingkungan akuarium. CO2 dalam suatu akuarium tanaman melulu berasal dari proses dekomposisi sisa pakan ikan, kotoran, dan bahan organik pada substrat, juga berasal dari proses metobalisme, dalam hal ini adalah proses respirasi ikan dan hewan akuatik lainnya. 

Apakah jumlahnya akan mencukupi?. Lagi-lagi hal ini akan tergantung pada strategi hobiis dalam menyiasati supply dan demand terhadap CO2. Hal ini bisa menjadi "seni" tersendiri dalam melakukan kegiatan aquascaping dibandingkan dengan menggantungkan diri pada suplay gas CO2. Seni ini bisa diperkaya dengan pengetahuan mengenai strategi tanaman air dalam mendapatkan karbon © selain melalui CO2. Dengan demikian aquascaper masih akan dapat menikmati tanaman airnya pada lingkungan rendah CO2 dengan memilih tanaman-tanaman air yang mampu menyerap karbon dari bentuk selain CO2. Apabila CO2 dalam akuarium hanya disandarkan pada proses alamiah melalui proses dekomposisi, maka perlu dilakukan tindakan "pengawetan" untuk mencegah hilangnya CO2 dari akuarium. 

Seperti diketahui CO2 adalah gas, oleh karena itu ia bisa hilang melalui segala tindakan yang menyebabkan terjadinya peningkatan percampuran air dengan udara. Hal ini bisa terjadi misalnya melalui goncangan permukaan air, penggunaan sprayer air, batu aerator, atau penggunaan filter wet and dry. Tidak berarti bahwa harus tidak ada gerakan sama sekali dalam akurium tanaman, tapi harus diatur sedemikian rupa agar gerakan air yang diperlukan untuk menyebarkan dan mengantarkan hara ke tanaman dan penyebaran panas serta oksigen tidak sampai menyebabkan CO2 hilang ke udara. Perlu diingat bahwa tanaman air di habitat aslinya sudah terbiasa dan beradaptasi dengan lingkungan rendah CO2 atau dengan kadar CO2 yang berfluktuasi. Banyak jenis tanaman air yang telah mengembangkan mekanisme pertahanan terhadap kondisi tersebut dan memiliki strategi alamiah untuk meningkatkan penyerapan CO2 dari air atau mengawetan CO2 yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Kemampuan demikian tentu saja akan tetap mereka bawa kedalam lingkungan akuarium. Oleh karena itu meskipun hobiis bisa saja meningkatkan pertumbuhan mereka secara dramatis dengan pemberian tambahan gas CO2, tidak ada salahnya dicoba membangkitkan kemampuan alamiah mereka agar bisa lebih memahami bagaimana ibu alam telah membesarkan mereka dilingkungannya.

Pada umumnya tanaman air dalam akuarium akan tumbuh lebih baik dengan menggunakan tambahan CO2, hal ini bisa terjadi karena CO2 biasanya menjadi faktor pembatas pada lingkungan akuarium yang cenderung lebih kaya unsur hara seperti nitrogen dan fosfor. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa penambahan CO2 mau tidak mau akan menimbulkan efek domino pada proses lainnya, seperti peningkatan kebutuhan akan unsur hara tambahan, kegiatan pemangkasan yang meningkat akibat pertumbuhan tanaman yang cepat, keseimbangan kimiawi air yang perlu dimonitor dengan ketat, seperti pH dan KH, untuk memastikan bahwa buffer alkalinitas air tetap berfungsi dengan baik. Over dosis CO2 sering pula dilaporkan terjadi pada proses penambahan CO2 terutama pada malam hari. Selain itu diketahui dapat terjadi efek jangka panjang terhadap substrat akuarium tanaman sebagai akibat penambahan CO2 yang menyebabkan akuarium tanaman gagal setelah satu atau dua tahun.
Walau bagaimanapun pilihan untuk menggunakan tambahan CO2 atau tidak sepenuhnya tergantung pada aquascaper itu sendiri. Tidak heran kalau kemudian dilingkungan aquascaping terdapat 2 kubu hobiis, yaitu kubu yang berkiblat pada proses alamiah dan kubu yang berkiblat pada teknologi (injeksi CO2 dengan peralatan pendukungnya)

Bagi mereka yang tidak ingin berpikir "njlimet" pilihan pemberian tambahan CO2 bisa menjadi pilihan terbaik, sedangkan bagi mereka yang berbekal pengetahuan kebumian cukup pilihan dengan pendekatan alamiah bisa merupakan pilihan yang sangat menyenangkan. 

Semoga tulisan ringkas ini bisa menjadi pengantar bagi anda bagaimana menentukansikap anda dalam beraquascaping.

disadur dari  H.M.Naro Tri Buwono, Amd.Pi, SAB, MAB






 

Red Cherry Shrimp Hatching

Peter Maquire dari London cukup baik untuk berbagi foto-foto dengan kami. Dia berhasil menangkap salah satu perilaku yang paling sukar difoto dari Hobby Aquarium Air Tawar ini.  Dalam hal ini ada menetasnya telur Udang Red Cherry. Melihat hal ini secara pribadi sangat jarang. Menangkap foto udang dan foto shrimplet / baby shrimp sudah sangat banyak yang mengabadikan tetapi foto proses menetasnya telur udang jarang bisa diabadikan dan ini tentunya ini terjadi dalam hitungan detik.
 
Foto Pertama : Di sini Anda dapat melihat telur pertama kali muncul dengan mata mulai bermunculan. Telur yang dilepaskan dari induk di ujung ekor. Entah bagaimana induk betina tahu bahwa telur akan menetas dan induk udang akan benar-benar "menendang keluar" telur-telur itu / hatching

Foto Pertama


Foto Pertama (Fokus): Bayi Udang Muncul


Foto Kedua : Baby Shrimp tersebut kemudian dilepaskan dari induk. Anda masih dapat melihat kuning telur masih menempel pada udang tersebut.

Foto Kedua


Foto Kedua (fokus): Ekor sudah terlihat


                                                 
 Foto Ketiga


Foto Ketiga (fokus): Ekor Anak udang yang sudah terlihat


Foto Ke empat: Akhirnya bayi udang sepenuhnya muncul. Perhatikan kuning telur sudah benar-benar hilang. Satu hal yang menjadi perhatian adalah mata si bayi belum sempurna dan mungkin bayi udang yang baru lahir tidak dapat melihat untuk jangka waktu tertentu. Akan sangat menarik untuk di dokumentasikan siklus perkembangan dari bayi udang hingga menjadi udang dewasa.


                                                  Foto Keempat                                                      
 

Foto Keempat: Anak Udang sudah terlihat jelas

Disadur dari : www.planetinverts.com

Kamis, 20 September 2012

Crystal Red Shrimp Grading Guide


Overview
The grading of the Crystal Red Shrimp has sometimes created more confusion than concrete answers. Not only are there many different grades but there are also several different color patterns, features, terminologies and other factors which can dictate one grade from the next. Being well educated with the grading of the Crystal Red Shrimp is very important if you decide to acquire, keep and breed this species.
There are numerous factors which can dictate the grade of a Crystal Red Shrimp. One of the most important factors is the intensity of both the white and red coloration on the specimen. If the white coloration is not full and shows signs of transparency then this can downgrade a specimen. When obtaining Crystal Red Shrimp from another breeder it can sometimes be common for a specimen to lose its fully opaque white coloration when newly arrived and also if it is an older specimen. It is recommended to purchase non-adult Crystal Red Shrimp if you do not want to risk potential color loss in adults after shipping. Adult Crystal Red Shrimp can be very picky when being introduced to a new environment.
Color patterns are also a very important factor when grading a Crystal Red Shrimp. Patterns like Hinomaru, Tiger Tooth, No-Entry Hinomaru, Mosura and more can dictate one grade from the next. At the bottom of the page is a guide to the common features/terminologies which are associated with certain grades. It is highly recommended that you are well educated with the grading terminologies of Crystal Red Shrimp if you decide to keep this species.
Please note that there of course has not been an "official" Crystal Red Shrimp Grading Guide. This version was created in order to help hobbyists better understand the grades and their respective terminologies that are associated. As more information develops on this ever changing Crystal Red Shrimp species this page will be updated.
SSS Grade Crystal Red Shrimp
The SSS Grade Crystal Red Shrimp has the most white coloration out of all of the grades below it. It is sometimes refered to as a "Mosura" grade Crystal Red Shrimp. It follows the typical rule in Crystal Red Shrimp Grading that the more white coloration the higher the grade. However, there are many features which can make one SSS grade specimen considered even higher grade than another SSS Grade. One SSS Grade can be higher than another dependent upon features including the different red patterns on the head, eye coloration, leg coloration and even antennae coloration. As the grading gets higher there are more factors which can make a single specimen more prized than another of the same grade. Please read about the grading terminologies located on the bottom of the page.
                                                 SSS Grade Mosura with "Flower"
SSS Grade Mosura Crystal Red Shrimp with Flower


SSS Grade Mosura with "Crown"
SSS Grade Mosura Crystal Red Shrimp with Crown
Additional SSS Grade Photos
SS Grade Crystal Red Shrimp
The SS Grade Crystal Red Shrimp has more red coloration than the SSS Grade. The additional red coloration is located on the mid portion of the body, typically on the top. The SS Grade is usually given when there is a "Hinomaru" which is a red circle on the back which in fact signifies the sun in the Japanese flag. There are different varitiations of the Hinomaru including a No-Entry Hinomaru which is a white line through the red circle, and a Double Hinomaru feature which occurs when there is a second red circle on the body typically right at the end of the back at the tail. In the various photos below you can see the different types of SS Grade Crystal Red Shrimp. Please read about the grading terminologies located on the bottom of the page.
SS Grade Double Hinomaru with No-Entry SignSS Grade Double Hinomaru Crystal Red Shrimp with No Entry Sign
SS Grade Hinomaru with No-Entry SignSS Grade Hinomaru Crystal Red Shrimp with No Entry Sign

SS Grade Hinomaru
SS Grade Hinomaru Crystal Red Shrimp

S Grade Crystal Red Shrimp
The S Grade Crystal Red Shrimp has even more red coloration than the SS and SSS Grades. The additional red coloration is located more along the sides of the body versus the SS Grade which has red mostly on the top portion. The S Grade Crystal Red Shrimp is a more popular grade due to the lower price and also because it is considered to have a more even white/red coloration. Some do not prefer the majority white coloration that the SS and SSS grade provide, let alone the high price they can demand. The S Grade can also be ranked as S+ given certain characteristics like solid red and white coloration as well as special features including Tiger Tooth and V-Band. The grading of Crystal Red Shrimp from S+ grade and below is very dependent on color solidity. Nice fully opaque white and red coloration can make the difference between an A Grade and S Grade. It is very important to inspect each specimen thoroughly. Please read about the grading terminologies located on the bottom of the page.
S+ Grade Tiger Tooth

S+ Grade Tiger Tooth Crystal Red Shrimp
S+ Grade V- Band
S+ Grade V-Band Crystal Red Shrimp

S Grade 3 White Band
S Grade 3 White Band Crystal Red Shrimp 

S Grade 4 White Band



 S Grade 4 White Band Crystal Red Shrimp




S Grade 4 White Band Crystal Red Shrimp

A Grade Crystal Red Shrimp
The A Grade Crystal Red Shrimp is a more popular grade for beginners in the Crystal Red Shrimp breeding arena. The A Grade has characteristics of blotchy and transparent red coloration and poor solid white coloration as well. A lack of any special features/patterns is typical of an A Grade specimen. The distribution of the red and white coloration can differ where some can have three white bands and some can have four white bands. The A Grade is a great beginner grade and are very inexpensive compared to higher grades. As stated before, it is important that you inspect each specimen well because an A grade can be improperly labeled as an S grade if not careful.

                                                            A Grade 3 White Bandsz



A Grade 3 White Band Crystal Red Shrimp 

A Grade 4 White Bands

A Grade 4 White Band Crystal Red Shrimp


B Grade Crystal Red Shrimp
The B Grade Crystal Red Shrimp is typical of poor distribution of red and white coloration with an almost complete lack of any fully white bands. Some would say it is an ugly grade but I suppose it is in the eye of the beholder. This is another great beginner shrimp and also a great shrimp for breeders who are interested in practicing selective breeding. The irony is that it can sometimes be hard to find low grade Crystal Red Shrimp like the B Grade since not many people are fans of its pattern/coloration.
B Grade Crystal Red Shrimp
 C Grade Crystal Red Shrimp
The C Grade Crystal Red Shrimp is typically where it all started. The very first Crystal Red Shrimp looked closely like this. Over time the white coloration was bred out and became more prevalent than the red coloration. You can see how the red coloration is almost 100% with very little white except for a coulple of strips. This is almost exactly what the red colored variety that Hisayasu Suzuki first discovered in his batch of wild Bee Shrimp looked like. Very little recognition is given to this grade given the fact that it is the origin of the mainstream Crystal Red Shrimp. There have been attempts to breed the red 100% with no white but lately it has not been as popular to do so.
C Grade Crystal Red Shrimp
 Grading Terminology & Features

Mosura "Flower": A Flower-like pattern on the side of the head of a SSS Grade Mosura. Exactly where the "flower" term originated from is unknown as it does not seem to resemble a flower too much. Found in SSS Grade Crystal Red Shrimp.
Crystal Red Shrimp Flower Feature

Mosura "Crown": A half-circle Crown-like appearance located around the top and sides of the head. Found in SSS Grade Crystal Red Shrimp.
Crystal Red Shrimp Mosura Crown Feature

Double Hinomaru: Instead of one circle there are two. A large circle in the back (with no-entry sign) and another small circle towards the tail. Found in SS Grade Crystal Red Shrimp.
Crystal Red Shrimp Double Hinomaru Feature
 No-Entry Hinomaru: Occurs when a white dash appears in the middle of the red Hinomaru circle. The white dash gives the appearance of a No-Entry sign commonly found in traffic signs. The white dash can go all the way through the sides of the circle or can be contained inside as well. Found in SS Grade Crystal Red Shrimp.
Crystal Red Shrimp No Entry Hinomaru Feature


Hinomaru: Hinomaru is when there is a distinct Red Circle in the middle section of the Crystal Red Shrimp top back portion. Hinomaru means "sun disc" in Japanese and is symbolic of the red circle which symbolizes the Sun in the Japanese Flag. There are also different variations of Hinomaru as stated above, i.e. Double Hinomaru and No-Entry Hinomaru. Found in SS Grade Crystal Red Shrimp.
Crystal Red Shrimp Hinomaru Feature

Tiger Tooth: The Tiger Tooth marking is located on the lower half of the middle red section of an S+ Grade specimen. There are two red downward dashes. In between those two dashes is a white "Tiger Tooth". There must be a white portion between the two red dashes in order for the Crystal Red Shrimp to be considered to have a Tiger Tooth. If the area between the dashes is clear then it is not considered Tiger Tooth. The lack of a second red band would in fact create a V-Band instead. Found in S+ Grade Crystal Red Shrimp.

Crystal Red Shrimp Tiger Tooth Feature


V-Band: The middle red section is shaped as a pseudo "v" shape signifies V-Band. Found in S+ Grade Crystal Red Shrimp.
Crystal Red Shrimp V Band Feature


Crystal Red Shrimp QUICK Grading Guide
Crystal Red Shrimp Quick Grading Guide

Crystal Red Shrimp QUICK Features Guide
Crystal Red Shrimp Quick Features Guide


sumber : www.planetinverts.com



























































Rabu, 19 September 2012

Aklimasi Udang Baru

Penting!

Jangan meletakkan plastik yang berisi udang kedalam aquarium dengan dalih menyamakan suhu air aquarium dengan suhu air di dalam plastik. Cara ini adalah cara yang Anda lakukan jika Anda pergi ke toko ikan lokal dan membeli ikan. Plastik yang berisi udang yang dikirim adalah dalam "breathing bag" (plastik khusus yang tidak memerlukan udara didalamnya). Breathing bag benar-benar "bernafas" , oksigen memungkinkan untuk masuk dan mengeluarkan CO2. 

Aklimasi Udang sebelum memasukkannya ke dalam aquarium Anda : 
Hal ini penting untuk menyesuaikan diri udang Anda ketika menempatkan mereka ke rumah baru. Udang sangat sensitif terhadap kondisi air. Anda tidak dapat segera menuangkan udang dari plastik ke dalam aquarium baru. Setelah beberapa langkah, Anda dapat memastikan bahwa udang Anda akan menyesuaikan diri dengan baik dengan rumah baru mereka dengan perlahan-lahan, aklimasikan  mereka dengan kondisi air yang baru.


Alat yang dibutuhkan

Semua alat-alat harus bersih dan benar-benar steril sama sekali.!
(1) Mangkuk Tupperware kecil (atau mangkuk sejenis yang transparan) 
(2) Plastik Cup (untuk mengumpulkan air tank baru) 
(3) Plastik Sendok (atau serupa)
  
Mengeluarkan seluruh udang dari plastik: 
Hal ini bisa saja sulit untuk mengeluarkan seluruh udang dari breathing bag. Breathing bag tidak cukup lebar untuk menempatkan jaring dan menyendoknya. Jika Anda mencoba untuk menuangkan air keluar dari plastik ke dalam wadah, Anda akan memperoleh risiko menempatkan udang Anda terjebak dalam plastik dan sulit untuk mengeluarkan mereka ketika hal ini terjadi. Saya telah mencoba berbagai metode untuk mengeluarkan udang dari breathing bag dan ini adalah metode yang jauh lebih baik. Saya melakukan hal ini setiap kali saya menerima udang baru dan menganggapnya sebagai satu-satunya cara untuk melakukannya. 
(1) Hati-hati membuka kotak. Gunakan pisau atau gunting untuk memotong pita di bagian atas dan membuka kotak. Lepaskan isolasi atas dan kertas. Anda kemudian akan melihat kantong udang. 
(2) Setelah mengeluarkannya, Anda akan melihat udang di dalamnya berenang di sekitar franticly (mereka tidak melihat cahaya dalam beberapa hari). Ada juga tanaman air/moss di sana. Taruh plastik yang belum dibuka dalam mangkuk tupperware. 
(3) Ambil gunting dan mulai di bagian atas plastik, memotong sisi plastik (bawah simpul), yang memungkinkan air untuk menuangkan ke dalam mangkuk dan menjaga tas di dalam air pada saat yang sama dengan menuangkan keluar. Hal ini memungkinkan udang yang akan terendam dalam air sepanjang waktu tanpa harus membuat udangnya terkejut.
(4) Menjaga plastik tetap terendam dalam mangkuk, memotong bagian atas plastik (bawah simpul). Hal ini akan memungkinkan plastik untuk sepenuhnya membuka dan secara langsung ke dalam air. Udang juga akan berenang langsung ke dalam mangkuk pada waktu yang bersamaan. Sekarang, dengan menggunakan sendok plastik yang bersih (atau serupa)
(5) Keluarkan plastik ketika Anda yakin bahwa tidak ada udang di dalamnya. Semua udang harus berenang keluar dari kantong ke dalam mangkuk baik dengan mereka sendiri yang keluar atau dengan bantuan Anda. Sekarang Anda harus memiliki mangkuk plastik dengan air kemasan, lumut, dan udang. Bagian yang sulit berakhir: Mendapatkan mereka keluar dari tas dan ke dalam mangkuk! 

Aklimasi dengan air aquarium:
(1) Tarulah udang anda didalam wadah dan kemudian mulai dengan perlahan masukkan air dari aquarium anda dengan perlahan (ada baiknya anda menggunakan selang) sehingga air masuk setetes demi setetes sehihngga air aquarium memenuhi wadah tersebut
(2) Setelah air aquarium telah memenuhi wadah tersebut (akan menghabiskan waktu 40-45menit) sudah saatnya udang dipindahkan dengan menggunakan sendok. Ingat! lakukan dengan sangat hati-hati


Menempatkan udang ke rumah baru mereka: Saya sarankan mengambil jaring kecil dan menyendoki udang keluar dari mangkuk dan menempatkan mereka dalam aquarium. Saya tidak menyarankan membuang air dalam mangkok kedalam aquarium. 



Jangan terburu-buru untuk memberi makan udang anda. Biarkan mereka terbiasa dengan lingkungan baru mereka.Terkadang saya tidak memberi mereka makan selama 24jam pertama sampai saya melihat mereka mengais seluruh aquarium

Sejarah Ikan KOI


budaya abad lampau

menurut sejarahnya, orang cina-lah yang per-tama kali menernakkan ikan karper, yaitu sekitar tahun 1300-an. Jika kemudian diberitakan koi mulai ngetop dan diklaim sebagai "produk" jepang tentu ada alasannya.

Pusat pembenihan koi di jepang terdapat di daerah pegunungan ojiya, niigata. Daerah ini ter-kenal sebagai penghasil karper, karena penduduk di ojiya banyak membudidayakan karper untuk lauk mereka sewaktu musim panas. Pada waktu mu-sim dingin, mereka tidak mungkin lakukan karena daerah tersebut tertutup salju. Sebelum cuaca men-jadi dingin, karper tersebut akan menempati kolam-kolam di dalam rumah, dan begitu melewati musim dingin karper tersebut menjadi lauk bagi penduduk ojiya.

Melalui suatu pembudidayaan selama bertahun-tahun, akhirnya diperoleh strain yang berwarna merah atau biru cerah. Itulah yang menjadi titik awal yang menyemangati mereka untuk kemudian mencoba-coba menghasilkan strain-strain yang lebih indah. Akhirnya pada tahun 1870 didapatkan-lah kohaku (merah dan putih), menyusul pada tahun 1910 shiroutsiiri (putih dan hitam) dan kinutsuri (kuning dan hitam), garis keturunan mulai tampak dan merupakan suatu yang tidak bisa di-pungkiri.

Tahun 1930, mulailah ditemukan karper warna dengan garis yang lain. Jika pada awal mulanya hanya satu warna, kemudian menyusul penemuan koi dua dan tiga warna. Adapun koi-koi cantik yang mulai dikenal adalah showa sanke (merah, putih dan hitam). Selain itu muncul juga koi dengan corak lain seperti kinrin (sisik emas), ginrin (sisik perak), dan ogon (emas).

Pada tahun 1904, jerman mengirimkan koi dengan sisik yang tidak lengkap dan bahkan yang tidak bersisik sama sekali, sebagai hadiah kepada jepang. Mereka lantas menernakkan koi jerman ini dengan tipe sisik standar untuk koi, dan hasilnya melengkapi keanekaragaman dasar variasi pada sisik koi. Jika koi warna-warni jepang dikenal sebagai nishikigoi, maka koi jerman ini populer dengan sebutan doitsugoi (koi jerman). Dalam bahasa jepang, nishiki mengandung makna kain yang berane-ka warna, sedangkan goi artinya tidak lain adalah karper. Akan halnya nishikigoi yang akhirnya populer dengan nama koi.

Tanda cinta sang kaisar

majalah tropical fish hobbiest edisi september 1988, memuat tentang asal-usul kata nishikigoi. Menurut sejarah cina, ketika anak laki-laki tertua dari kong-zi lahir pada 533 sm, penguasa kerajaan lu memberinya ikan sebagai hadiah ulang tahun. Ikan itu konon yang kita sebut koi sekarang ini. Kata koi, menurut cara penulisan jepang, memang bisa menimbulkan dua makna yang berbeda. Makna pertama adalah ikan, sedang makna kedua adalah menjadi murni atau sempurna. Dari kedua makna ini, koi bisa diartikan sebagai ikan yang mempunyai garis rapi dan teratur pada sisik di badannya. Dengan lain perkataan, koi merupakan ikan yang benar-benar sangat menguntungkan dan sangat ideal untuk seni.

Cina ternyata mempunyai buku, yang diper-caya sebagai buku pertama dan tertua yang mengu-pas tentang koi, yang bernama yogyokyo. Tata cara pembudidayaan koi, dan semua jenis koi dikupas dalam buku tersebut. Dalam buku tersebut diurai-kan juga tentang koi yang berwarna-warni seperti merah, biru, hitam, putih, dan kuning.

Dengan kata lain terdapat rahasia yang masih tersimpan dalam buku koi yang ditulis orang jepang, seperti hitachi-fudoki atau nishonshoki.

Dalam bahasa jepang antara carp dan love (cinta) mempunyai cara pengucapan yang sama -koi! Dalam buku nishonshoki terdapat cerita yang menarik ten-tang kata koi ini. Ketika kaisar kejkou pergi ke pro-pinsi mino pada februari 94, ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan anak perempuan pange-ran yasakairihiko otohime. Ketika mendengar ke-inginan kaisar kejkou, sang putri menolak dan lari masuk ke dalam hutan. Namun kaisar kejkou tidak kekurangan akal, untuk menarik perhatian pujaan hatinya, ia mengambil ikan yang baru didatangkan dari cina yang ada di kolam penginapannya dan mengadakan jamuan makan ikan. Anehnya sang putri yang semula menolak akhirnya keluar hutan dan menemui dia. Mereka saling jatuh cinta yang dalam bahasa jepang disebut koi. Dari cerita ini orang lantas menyebut koi untuk ikan yang dipakai sang kaisar guna memikat pujaan hatinya.

Bagaimana dengan nama nishikigoi, adakah cerita yang menarik sebelum nama itu melekat dan dikenal untuk menyebut karper warna-warni ini? Dulu orang menyebut koi dengan nama yang ber-beda-beda, misalnya saja mayogoi (karper yang berpola bagus), hanagoi (karper kembang), echigo no kawarigoi (karper unik dari echigo), irogoi (karper warna), dan madarigoi (karper totol). Adalah kei-abe, teknisi di pusat penelitian perikanan niiga-ta yang meneliti dan mengembangkan koi, memberi-nya nama ketika pertama kali taisho sanshoku di-produksi di takezawa-mura pada tahun 1918. Pada waktu itu nama ini tidak populer di kalangan masya-rakat.

Ada dua versi yang dipercaya sebagai asal-muasal kata nishikigoi dikenal luas. Pertama, kata ini mulai dikenal ketika seorang kapten singgah di pusat pembenihan koi setelah usai perang dunia kedua. Saking laparnya ia minta irogoi (karper warna) untuk mengisi perutnya, yang kemudian di-bingungkan dengan kata irokoi yang dalam bahasa jepang mengandung makna nafsu seksual. Dari sini kemungkinan kata nishikigoi mulai dikenal luas. Cerita kedua adalah ketika francis burgoa, kepala markas besar tentara sekutu mengadakan peninjau-an di pusat pembenihan koi di yamakoshi setelah perang dunia kedua. Sejak saat itu kemungkinan kata nishikigoi mulai populer. Dan tentunya kata nishikigoi hanya untuk menyebut ikan yang ber-warna-warni dan bukannya yang satu warna.

Sumber http://uplixs-fish.blogspot.com/2007/11/koi.html

Aquascaping

Aquascaping atau aquarium tanaman merupakan suatu seni menata aquarium dengan dekorasi tanaman hidup.Selain sentuhan seni, pengetahuan tentang keseimbangan ekosistem, kimia air, tanaman air, sifat dari tanaman dan proses fotosistesis sangat diperlukan dalam mencapai keberhasilan yang diinginkan

Aquascape merupakan sebuah ekosistem tertutup yang cukup kompleks dimana antara tumbuhan dan fauna (seperti ikan, udang) memiliki sifat ketergantungan yang saling menguntungkan. Tanaman berfotosintesis dan mengeluarkan oksigen yang bisa digunakan oleh ikan. Tanaman juga memberikan tempat perlindungan bagi ikan dari predator lain. Di sisi lain, kotoran ikan yang diurai oleh bakteri juga bisa menjadi nutrisi bagi tanaman. Karena itu, aquascape merupakan sebuah pengetahuan yang menarik untuk dipelajari.

Filter

Filter mempunyai peran sangat penting dalam aquarium maupun aquascape anda. Selain berfungsi membersihkan air dari debu/kotoran, filter juga menjadi rumah bagi bakteri yang ikut menjaga nutrisi di air agar keseimbangan aquarium/aquascape anda selalu stabil.
Filter sebagai fungsi Mekanik
Fungsi mekanik yaitu untuk menyaring semua kotoran/debu dengan mengalirkan air aquarium melewati spon/kapas. Selain membuat air menjadi keruh, kotoran/debu yang menempel di daun akan menghalangi daun menyerap cahaya dan nutrisi sehingga fotosintesis menjadi terhambat.
Filter sebagai fungsi Biologis
Fungsi biologis dari filter merupakan fungsi yang paling penting untuk menjaga kestabilan air aquascape. Dengan menggunakan bidang yang luas di spon/kapas dalam filter, bakteri bisa hidup dan menempel disana untuk mengurai amonia menjadi bentuk yang lebih aman.
Untuk mengerti bagaimana bakteri tersebut membantu menjaga stabilnya air dalam aquascape maka kita perlu mengerti bagaimana siklus nitrogen secara umum. Nitrogen merupakan salah satu sumber nutrisi yang digunakan oleh tanaman. Pembahasan nutrisi ada pada artikel tersendiri.
Bakteri Anaerobic
Media filter yang bersih akan memberikan ruang bagi air yang membawa oksigen untuk bakteri aerobic (bakteri seperti diagram diatas). Namun jika media filter sudah mulai tersumbat kotoran, maka level oksigen di filter juga mulai menurun. Kondisi ini disebut Anaerobic (level oksigen rendah). Ada bentuk bakteri lain yang bisa hidup di kondisi Anaerobic dimana bakteri ini berfungsi merubah nitrat (NO3) menjadi gas nitrogen yang akan lepas ke permukaan air. Tugas bakteri ini juga penting untuk menjaga level nitrat di dalam air agar dalam batas aman.
Kita bisa menjaga dua jenis koloni bakteri ini hidup di filter dengan cara membersihkan sebagian media filter saja. Biarkan sebagian media filter dalam kondisi agak kotor sehingga air setelah melewati media filter yang bersih (bakteri aerobic mengubah amonia menjadi nitrat), lalu air akan melewati media filter yang agak kotor (bakteri anaerobic bertugas merubah nitrat menjadi gas nitrogen).
Selalu gunakan air dari aquarium untuk membersihkan media filter. Penggunaan air baru (apalagi mengandung kaporit) akan membunuh semua bakteri yang hidup di media filter, dan berakibat rusaknya sistem siklus nitrogen yang ada di aquarium, artinya tidak ada bakteri yang akan mengurai amonia untuk 1-2 minggu pertama sampai bakteri tumbuh kembali.
Kondisi Substrat Anaerobic
Substrat yang penuh dengan materi organik (kotoran ikan, daun, nutrisi dari pupuk) akan memancing pertumbuhan bakteri yang bertugas memecah materi organik itu menjadi nutrisi yang berguna bagi akar tanaman. Karena sifat substrat yang padat, maka level oksigen di dalam substrat akan berkurang setelah digunakan oleh bakteri tersebut. Lalu muncul kondisi anaerobic dan memicu pertumbuhan bakteri anaerobic yang lebih sedikit membutuhkan oksigen bahkan bakteri anaerobic melepas gas beracun, umumnya hydrogen suplhide yang mana bisa menyebabkan akar membusuk bahkan jika terlepas ke air akan mengganggu kesehatan ikan. Namun segi positif dari substrat yang anaerobic adalah membantu nutrisi tidak bergabung dengan molekul oksigen sehingga membantu tanaman lebih mudah menyerap nutrisi tersebut.
Akar tanaman yang melepaskan oksigen ke dalam substrat akan membantu substrat agar tidak terlalu anaerobic. Jadi kondisi anaerobic umumnya muncul pada substrat yang sangat padat dan tidak banyak akar tanaman.
Filter sebagai fungsi Kimia
Filter bisa menggunakan media khusus (karbon aktif, zeolid, dll) untuk menyerap zat berlebihan yang merugikan maupun yang menguntungkan bagi aquascape. Karena itu, penggunaan media khusus di dalam filter hanya dianjurkan untuk awal-awal setup aquascape (sekitar 1-2 bulan pertama).

Memahami Unsur-unsur kimia air

Kimia air adalah salah satu area yang paling sering diabaikan atau sering di salah pahami ketika kita ingin memelihara udang atau ber aquascape, terutama pada subyek pH, GH / KH, dan hubungan antara pH dan KH. Demikian pula dengan test kit, test kit untuk GH / KH adalah test kit yang paling sering diabaikan pada saat kita mengelola aquarium, padahal GH dan KH juga merupakan hal yang sangat penting dari kimia air.
Penjelasan singkat masing-masing item :

GH (General Hardness – Gesamthaerte (dalam bahasa Jerman))

Ini adalah ukuran dari jumlah Magnesium (Mg +) dan Kalsium (Ca +) ion dalam air.  Ketika kita menyebut air sebagai “soft” atau “hard,” kita merujuk pada GH. Hal ini diukur dalam German degrees of hardness (dH).  Satu dH adalah sekitar 17,5 mg / L (ppm).
Tabel GH :
general hardness table Memahami GH / KH / pH / CO 2 untuk 
Aquascape / Shrimp
Kekerasan karbonat mengukur jumlah karbonat dan bicarbonates dalam air, dinyatakan dalam derajat Jerman kekerasan (DKH).
Istilah “hardness” dalam KH ini agak membingungkan karena tidak benar-benar mengukur kekerasan, melainkan alkalinitas (buffer kapasitas – kemampuan untuk menetralisir asam) dari kemampuan untuk melawan perubahan pH.  Semakin tinggi KH semakin lebih stabil air anda dan semakin lebih kuat menghadapi pH swings.  Parameter 2-3dKH secara umum dapat diterima sebagai nilai minimum untuk mendapatkan pH yang stabil.

pH (Per Hidrogen)

pH adalah ukuran keseimbangan antara  Hidrogen (H +) dan hidroksida (OH) ion dalam air. Skala pH bernilai dari 0-14.  Seperti yang kita  tahu, nilai pH 7,0 berarti bahwa pH air netral, dengan pembacaan 0-6,9 sebagai asam, dan menjadi 7,1-14  Basa.
pH juga berfungsi sebagai pusat konsentrasi dari KH dan CO 2.  Artinya, kita dapat menentukan jumlah CO 2 (mg / L atau ppm) dalam air jika kita mengetahui nilai pH dan KH.  Dalam pengaplikasiannya, pH akan berfluktuasi bila kita menambahkan CO 2, sedangkan KH tetap stabil.

Carbon Dioxide ( CO 2 ) Karbon Dioksida (CO 2)

Karbon dioksida tidak disebutkan di dalam judul artikel ini, tetapi juga merupakan bagian dari kimia air yang sangat penting. CO 2 ada dalam air dalam konsentrasi yang jauh lebih besar daripada gabungan oksigen dan nitrogen (70:2:1). We often think of injecting CO 2 to increase the growth rate of plants in our tanks. Kita sering melakukan penambahan pasokan CO2 dengan harapan tanaman akan tumbuh cepat dan subur, tapi sebenernya kita juga harus paham hubungan antara CO2,  KH dan pH.
Tanpa terlalu detail kedalam proses kimia nya, ketika karbon dioksida dilarutkan dalam air, ia menjadi asam karbonat, meningkatkan jumlah asam, dan menurunkan pH dalam akuarium. Jumlah karbonat (KH) yang ada di dalam air akan menentukan seberapa jauh pH akan turun.
Di bawah ini adalah bagan hubungan dari pH, KH dan CO2 :
tabel hubungan antara kh ph co2 Memahami GH / KH / pH / CO 2 untuk
 Aquascape / Shrimp

Menyesuaikan GH / KH / pH

Karena hubungan antara ketiga aspektersebut, menerapkan metode untuk menurunkan atau menaikkan satu aspek biasanya akan memiliki mempengaruhi aspek yang lain.  Pada tabel dibawah ini, terdapat penjelasan cara atau metode yang paling umum untuk menurunkan / menaikkan GH, KH, dan pH.
menurunkan menaikan ph kh gh Memahami GH / KH / pH / CO 2 untuk 
Aquascape / Shrimp

Serangan Jamur pada Telur

Telur ikan diketahui relatif rentan terhadap serangan jamur akuatik. Secara alamiah jamur  ini akan memyerang telur-telur yang tidak subur. Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan jamur ini menyebar dan menyerang telur yang subur.

Telur dari hampir semua jenis ikan, secara umum rentan terhadap serangan jamur. Tingkat kerentanannya bervariasi tergantung pada species ikannya. Beberapa diantaranya malah diketahui dapat memproduksi telur yang tahan terhadap infeksi jamur.

Tanda Serangan


Telur yang diserang jamur biasanya akan tampak diselimuti oleh bentukan-bentukan yang menyerupai benang yang dikenal sebagai hifa jamur berwarna putih. Benang-benang ini sampai batas tertentu dapat dilihat dengan bantuan sebuah kaca pembesar.

Pada jenis ikan yang telurnya menggerombol seperti pada chiclid yang menempelkan telurnya pada substrat, jamur akan sangat mudah menyebar dari telur mati ke telur yang sehat. Kondisi demikian, pada  akhirnya akan dapat menghancurkan seluruh populasi telur tersebut.

Sering disalahartikan bahwa telur-telur yang berwarna putih atau opak adalah telur yang berjamur meskipun tidak dijumpai adanya hifa. Hal ini  tentu saja tidak tepat. Pada dasarnya  beberapa buah telur bisa saja berubah  menjadi putih dalam waktu 24jam, tapi jamur tidak akan segera menginfeksikanya. Infeksi jamur  baru akan terjadi  setelah beberapa kemudian.

Penyebab
Jamur dari golongan Saproligna dan  atau Achyla

Kontrol dan Perlakuan
Pada jenis ikan yang mengasuh anaknya seperti chiclid, induk ikan  secara teratur akan menyingkirkan telur yang mati sebelum telur-telur itu berjamur, dengan demikian telur-telur lain yang subur akan dapat terjaga dari infeksi jamur. Dalam beberapa kasus, akuaris harus  ikut campur dalam menyingkirkan telur mati tersebut dengan menggunakan pipiet, jarum atau pinset kecil

Apabila telur ikan diinkubasikan secara terpisah, maka usaha pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan  perlakuan perendaman jangka panjang dengan menggunakan metil biru (methylenene blue) dengan dosis 2 ppm. Pada telur ikan yang memiliki masa inkubasi lebih dari 4 hari maka pemberian metil biru perlu diulang setiap 2 atau 3hari

Nb. Metil Biru dapat membahayakan filter biologi


​Disadur dari : www.o-fish.com

Setup Aquascape

Perlengkapan dan bahan yang perlu disiapkan :
  • Pupuk Dasar
    Pupuk dasar sangat berguna untuk memberikan nutrisi pada tanaman yang kita tanaman di dalam aquarium karena pupuk dasar ini sangat vital ada baiknya anda aquascaper tidak melewatkannya, adapun pupuk dasar yang bisa anda pakai seperti merk JBL Aquabasis, SERA, dannerle dll
  • Substrate
    Langkah selanjutnya adalah anda harus mempersiapkan substrate untuk aquascape anda, adapun substrate yang dimaksud adalah pasir silica atau Holland Sand dan untuk aquascaper yang memiliki budget lebih bisa menggunakan substrate khusus aquascape yg berkualitas seperti ADA soil.
  • Lampu
    Tersedia lampu2 khusus aquascape dari merk Jebo, Resun, Atman dll. Alternatif lain yang banyak digunakan para aquascaper adalah lampu OSRAM PL/TL 860. Angka 8 menunjukkan rating CRI 80 (CRI 100 = cahaya matahari), lampu dgn rating CRI diatas 80 layak digunakan. Sedangkan 60 menunjukkan rating kelvin 6000, umumnya rating 6000-12000 masih cocok digunakan untuk aquascaping. Banyak aquascaper yg menggabungkan lampu2 dgn rating kelvin berbeda untuk mendapatkan efek pencahayaan yang diinginkan. Kebutuhan lampu disesuaikan dengan volume aquarium dan jenis setup yang akan kita buat, rentang 1/4 - 1/2 watt per liter dikategorikan sbg low light, 1/2 - 1 watt per liter dikategorikan sbg medium light dan di atas 1 watt per liter sbg hight light. Contoh aquarium dgn volume 80 liter menggunakan 2 lampu TL 18 watt (total = 36 watt) maka masuk dalam rentang setup low light. Pilihan rentang pencahayaan ini nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan CO
    2dan tanaman yang akan kita pilih nantinya. Durasi pencahayaan sekitar 8 jam.
  • CO2
    Untuk mendapatkan hasil yang optimal kehadiran CO
    2 dibutuhkan di lingkungan aquascape. CO2 set yang terdiri dari tabung, regulator, bubble counter, reaktor/diffuser dapat ditemui di toko aquascape. CO2 set tabung bukanlah barang yang murah pendekatan "Do It Yourself" (DIY) bisa dilakukan dengan mereaksikan gula, air hangat dan ragi untuk menghasilkan gas CO2. Setup dengan tipe high light wajib menggunakan CO2 set tabung agar menghasilkan output CO2 minimal 3 bubble per second. Sedangkan setup low/medium light bisa menggunakan output CO2 DIY. Banyak aquascaper tidak menggunakan tambahan CO2 dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dengan berbekal pengetahuan tentang karakteristik tanaman. Atau setup tanpa tambahan CO2 bisa dilakukan dengan metode natural.
  • Chiller/FanSuhu yang optimal untuk lingkungan aquascape berada di kisaran 22-24 o C. Dengan kehadiran ikan dan penghuni aquascape lainnya maka idealnya suhu berada di kisaran 24-28 o C. Aquascaper yang berada di daerah panas seperti Jakarta akan sulit mencapai suhu ideal tersebut, namun beberapa jenis tanaman masih akan tumbuh di kisaran 30 o C. Faktor lain yang mempengaruhi suhu aquascape adalah lampu, dimana intensitas lampu pada aquascape lebih tinggi dari pada aquarium biasa bahkan pada setup low light sekalipun. Untuk mencapai suhu ideal tersebut maka bisa digunakan chiller, atau pada setup dengan volume aquarium yang tidak terlalu besar bisa menggunakan Fan DC atau AC yang tentunya lebih murah dan hemat energi listrik. Namun pemakaian fan akan meningkatkan penguapan air aquarium.
  • Tanaman
    Pengetahuan tentang karakteristik 
    tanaman wajib dimiliki para aquascaper. Seringkali aquascaper pemula menemui kegagalan karena tidak mengetahui karakter tanaman yang mereka beli. Karakteristik tanaman tersebut bisa meliputi kebutuhan cahaya, suhu, metode tanam dll yang tentunya bisa berbeda-beda untuk setiap tanaman. Contohnya jenis moss dan fern termasuk tanaman yang mudah, tidak memerlukan intensitas cahaya tinggi namun butuh suhu yang dingin. Pada umumnya tanaman dari genus Cryptocoryne, Echinodorus, Saggitaria, Vallisneria, Anubias dan Hygrophylla dapat ditanam oleh pemula tanpa mengalami kesulitan.
  • Ikan
    Ikan yang cocok dalam aquascape pada umumnya adalah tipe ikan yang pendamai dan berukuran kecil. Ikan yang berenang secara bergerombol seperti neon tetra, cardinal, red nose, rasbora akan terlihat sangat menarik bila dipadukan dengan tanaman. Ikan berukuran besar dan pendamai dapat ditempatkan pada aquascape berukuran besar pula seperti Discus, Manvish atau Congo tetra. Selain untuk hiasan ada pula ikan yang berfungsi sebagai pembersih algae seperti Ikan Siamese algae eater, otocinclus, udang red cherry dan keong turbo.
  • Kayu/Batu
    Penambahan unsur kayu dan batu bisa mempercantik tampilan aquascape kita. Selain itu kayu dan batu bisa dijadikan media tanam untuk tanaman seperti moss, fern, anubias dll.
  • Filter
    Filter bukan hanya berfungsi menjaga kualitas dan kejernihan air saja, dalam aquascape sirkulasi air yang baik dapat menyebarkan nutrisi secara merata ke seluruh tanaman di dalamnya. Jenis filter yang cocok adalah filter yang tidak menimbulkan riak2 dipermukaan air yang mengakibatkan gas CO
    2 terbuang percuma akibat sifatnya yang lebih ringan . Pilihan bisa jatuh pada filter canister atau pilihan yang lebih murah filter box internal. Jenis filter gantung, trickle atau wet & dry tidak cocok digunakan dalam aquascape.
Langkah-langkah setup Aquascape :
  • Berikan lapisan tipis pada alas aquarium anda, kemudian berikan pupuk dasar pada lapisan atasnya lalu pada lapisan selanjutnya berikan campuran substrat dan pupuk dan yang terakhir tutup dengan lapisan substrat.
    kurang lebih lapisan aquascape kira2 tebal 5-6 cm. Ini adalah langkah yang biasa dilakukan penulis.
    Bagian belakang bisa dibuat kontur yang agak meninggi.

  • Tempatkan aksesoris kayu atau batu bila ada, untuk memulai rancangan kasar.
  • Aquarium diisi dengan air 1/3 bagian kemudian mulai menanam dari tanaman background, midground dan foreground. Pasang accesoris spt co2, lampu dll. Untuk setup pertama kali usahkan menanam sepadat mungkin agar perkembangan algae terhambat oleh pertumbuhan tanaman. Kemudian setelah beberapa minggu kepadatan tamanan bisa dikurangi bila diinginkan.

  • Setelah aquascape terlihat stabil dengan mulai terlihatnya pertumbuhan tanaman, penggunaan pupuk cair bisa mulai dilakukan sesuai dosis volume aquarium.
  •  
  • selamat mencoba....

Mencegah Planaria

Ikhtisar
Ada banyak hama yang dapat Anda temukan di akuarium. Namun, ada dua khususnya yang paling mengganggu udang dia adalah Planaria & Hydra. Artikel ini berkaitan dengan penggunaan Fenbendazole, obat antiparasit, untuk secara aman dan efektif membunuh Planaria dan Hydra dalam akuarium Anda.

Planaria
Planaria atau yang biasa disebut cacing pipih, bisa mencapai ukuran rata-rata 0,1-0,4 inci (0,3 - 1.0cm). Memiliki dua mata, kepala segitiga, dan bisa dalam berbagai warna  dan yang paling umum adalah putih atau pink. Mereka sangat ramping dan memiliki kemampuan untuk meluncur di celah-celah terkecil. Tubuh mereka juga lebar dan menarik. Jika mereka terganggu mereka akan menarik kembali tubuh mereka ke dalam lingkaran kecil dan lepas. Anda tidak dapat memotong  Planaria. Memotong Planaria sebenarnya mengubahnya menjadi dua Planaria terpisah. Satu-satunya cara untuk menghilangkan Planaria adalah membawa mereka keluar dari tank dengam ditangkap atau siphon, menggunakan bahan kimia yang aman bagi udang atau mencegah untuk tidak memberikan makanan yang berlebihan.
Planaria adalah sangat umum di Aquarium Air Tawar terutama aquarium Udang. Alasan utama muncul planaria adalah karena seringnya makanan yang berlebihan atau pemberian makanan yang over. Hobbyist A harus ingat bahwa udang tidak makan sebanyak ikan atau jenis lainnya. Anda harus memastikan bahwa udang anda memakan pakan hanya dalam 2-3 jam. Setelah siklus overfeeding akan membuat turunnya kualitas air, amonia dan nitrat juga menjadi naik, dan bahkan lebih buruk lagi adalah banyaknya makanan sisa untuk hama seperti Planaria.

Tips dalam membeli dan memilih ikan KOI

Membeli koi :

Ketika kita akan membeli koi yang pertama harus diperhatikan adalah tempat/sarana penjual tersebut,apakah mereka menggunakan system filtrasi yang benar? Uji penjual dengan memberi pertanyaan mengenai teknik karantina,jenis/varietas koi,kelebihan dan kekurangan koi yang mereka tawarkan.kalo koi yang mereka tawarkan memperlihatkan gejala kurang sehat,jangan ambil resiko untuk membeli.

Banyak penjual koi yang belum memahami teknik karantina,pengobatan,dan memahami jenis/varietas koi.megapa kita harus teliti? Kalo ikan yang kita beli berumur pendek atau hanya untuk menularkan penyakit,buat apa kita buang2 waktu dan uang?

Kualitas koi:

kualitas koi sesungguhnya sulit dilukiskan dengan kata-kata. Kualitas yang tinggi merupakan perpaduan antara warna-warna putih, merah, hitam, dan bentuk badan secara keseluruhan. Suatu kecen-derungan untuk menilai koi lebih yang besar, tanpa melepaskan kriteria warna badannya, adalah sangat penting.

Kualitas koi identik dengan setiap poin yang berlaku di dalam penjurian perlombaan koi. Bentuk badannya, warnanya, pola warna, dan keanggunan-nya sangat erat hubungannya dengan kualitas koi. Mendapatkan kualitas yang bagus adalah suatu hal yang sangat kita harapkan. Dan pastilah koi demi-kian akan mendapatkan nilai yang tinggi apabila diikutkan dalam perlombaan. Adalah salah besar apabila kita selama ini hanya menganggap bahwa nilai seekor koi hanya ditentukan oleh pola warna badannya ataupun dari besarnya saja.

Pola warna koi:

semua tanda-tanda dalam tubuh koi haruslah seimbang. Bagian putih pada mulut dan bagian ekor paling penting. Kepala yang membentuk huruf seharusnya ideal, tapi yang berbentuk unik yang sering dibutuhkan. Dua bagian yang menjadi pusat penilaian adalah bagian kepala dan bahunya dan daerah ekor. Daerah kepala dan punggung jauh lebih penting dibandingkan daerah ekor. Warna merah pada kepala harus lebar dan tegas. Garis putih pada leher sangat diharapkan sekali pada seekor kohaku. Pada daerah ekor yang sangat diharapkan adalah warna putih yang bersih, tidak kehitam-hitaman.

Pola warna yang keiihatan berat pada daerah ini sungguh tidak diharapkan. Warna merah yang buram misalnya, sangat tidak diharapkan hadir pada daerah ini.

Warna koi :

warna koi yang dianggap bagus adalah yang benar-benar cemerlang. Artinya jika dalam seekor koi terdapat warna putih, maka putihnya harus benar-benar putih tanpa ada gradasi kehitam-hitaman. Demikian pula jika pada koi terdapat warna merah, maka merahnya harus mencolok, tidak boleh kemerah-merahan. Hitam pun demikian. Inilah yang sering dipakai untuk membedakan antara koi lokal dengan harga lokalnya dibandingkan koi impor dengan harganya yang selangit. Koi lokal umumnya warnanya belum sempurna benar, lain dengan koi impor yang sudah tidak diragukan lagi.

Selain gradasi warna, bercak atau titik yang tidak "layak" tidak boleh ada. Misalnya saja pada bagian badan yang berwarna putih bersih tidak boleh ada setitik pun warna merah atau warna hitam. Masing-masing warna harus terpisah secara nyata, dan masing-masing mempunyai hidang yang berbeda. Antara warna merah, putih, hitam, dan warna lain harus terpisah dan tidak boleh bercam-pur. Bintik putih pun tidak boleh hadir pada bidang yang berwarna merah ataupun hitam. Jika kita temukan koi yang tubuhnya diselimuti selaput putih, itu merupakan pertanda bahwa koi sedang ke-dinginan.

Bentuk badan koi:

bentuk badannya bisa dilihat saat koi berenang, karena bentuk badan yang sempurna akan berpengaruh langsung pada gaya berenangnya. Demikian pula sebaliknya. Walaupun seekor koi mempunyai corak warna yang sangat indah dan montok, tapi jika sirip-nya tidak lengkap, koi tersebut dinilai jelek. Walaupun tidak mutlak, sebaiknya kedua sisi badannya simetris. Dan harus diingat, seekor induk betina yang sedang "mengandung" perutnya lebih buncit. Ini jangan disalahartikan bahwa ikan koi tersebut perutnya tidak normal. Harus diingat pula, ada dua bentuk badan yang abnormal yaitu: Cacat dan kurang makan. Jika seekor koi tak bersirip atau mata-nya hilang sebelah, jelas koi tersebut cacat dan jangan sekali-kali dipilih kendati dijual murah.

Secara rinci, bentuk badan yang harus diperhatikan adalah seperti berikut:

1. Garis punggung lurus dan punggung melengkung wajar

jika kita perhatikan dari atas, garis punggung koi harus terlihat lurus dan ketika mereka bergerak meliuk punggungnya melengkung dengan wajar. Jika dilihat dari samping, maka garis sebelah atas badannya dan bawah badannya membentuk lengkung yang wajar. Artinya, sebelah atas badannya tidak boleh terlalu melengkung, tapi sebelah bawah juga jangan sampai membentuk garis lurus. Koi yang ketika berenang membentuk lengkungan yang tajam pada badannya sendiri tidak pantas untuk dipilih.

2. Sirip tumbuh sempurna dan cantik

sirip yang cantik dan besarnya sesuai dengan badannya, menjadikan koi tampak cantik. Yang paling penting di antara semua sirip adalah sirip dada. Sirip ini tidak boleh cacat karena penyakit atau cacat bawaan. Beberapa koi yang karena keku-rangan makan biasanya mempunyai sirip yang kerdil (kecil).
Sirip ekor dan sirip punggung koi sering ditemu-kan cacat. Begitu pula halnya dengan sirip perut atau sirip anal. Usahakan memilih koi yang mempunyai bentuk sirip sempurna.

3. Kepala berbentuk sempurna

beberapa wajah koi enak dilihat, tapi beberapa lagi tidak. Ada koi yang mempunyai hidung bersan-dar ke depan, dan sebagian lagi ada yang mancung. Bentuk hidung koi ini, kendati berbeda, keduanya dianggap kurang bagus. Yang bagus adalah koi dengan bentuk hidung yang wajar, tidak terlalu menonjol, tapi juga tidak tenggelam dalam timbun-an daging.
Cacat rahang paling menentukan. Boleh jadi cacat ini disebabkan oleh penyakit gill root (akar insang) yang menyerang koi ketika masih kecil. Cacat yang disebabkannya sangat besar pengaruhnya terhadap penilaian koi. Kepala koi menjadi besar dan lebar, dan sangat tidak enak dipandang. Penyakit ini memang mempengaruhi bentuk mulut dan insang. Antara mata, mulut, dan rahang harus sama bagusnya dan membentuk suatu bangunan yang serasi dan sempurna.

4. Perbandingannya serasi

perbandingan antara panjang, lebar, dan tinggi merupakan kunci bagus tidaknya koi. Yang dimak-sudkan di sini adalah angka paling besar antara perbandingan panjang badan dan tinggi adalah satu. Itu yang paling bagus. Namun pada umumnya angka rasio ini berkisar antara 1-2,6 hingga 1-3,0 dan biasanya angka ini sudah cukup memadai.

dikutip dari : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6108773